- DESAIN PENDIDIKAN KARAKTER
A. Kerangka Pengembangan budaya sekolah
1.
Budaya sekolah memiliki cakupan yang
sangat luas, pada umumnya mencakup kegiatan ritual, harapan, hubungan
sosial-kultural, aspek demografi, kegiatan kurikuler, kegiatan ekstrakurikuler,
proses pengambilan keputusan, kebijakan maupun interaksi sosial antar komponen
di sekolah. Budaya sekolah adalah suasana kehidupan sekolah dimana peserta
didik berinteraksi dengan sesamanya, guru dengan guru, konselor dengan peserta
didik, antar tenaga kependidikan, antara tenaga kependidikan dengan pendidik
dan ppeserta didik, , dan antar anggota kelompok masyarakat dengan warga
sekolah sekolah. Interaksi internal kelompok dan antar kelompok terikat
oleh berbagai aturan, norma, moral serta etika bersama yang berlaku di suatu
sekolah. Kepemimpinan, keteladanan, keramahan, toleransi, kerja keras,
disiplin, kepedulian sosial, kepedulian lingkungan, rasa kebangsaan, dan
tanggungjawab merupakan nilai-nilai yang dikembangkan dalam budaya sekolah.
2.
Selain itu, budaya sekolah diyakini
merupakan salah satu aspek yang berpengaruh terhadap perkembangan anak. Menurut
penelitian Dr. Teerakiat Jareonsttasin (2000) tentang pengaruh sekolah
terhadap perkebangan anak, ditemukan empat hal utama (input dan output) yang
saling mempengaruhi. Yang terpenting adalah iklim atau budaya sekolah. Jika
suasana sekolah penuh kedisiplinan, kejujuran, kasih sayang maka hal ini akan
menghasilkan output yang diinginkan berupa katakter yang baik. Pada saat yang
sama , guru akan merasakan kedamaian dan suasana sekolah seperti itu akan
meningkatkan pengelolaan kelas. Dengan pengelolaan kelas yang baik maka akan
menyebebakan prestasi akademik yang tinggi. Sebuah temuan penting lainnya
adalah bila siswa memeiliki karakter yang baik, maka hal ini akan berpengaruh
langsung terhadap prestasi akademik yang tinggi. Karena itu langkah pertama
dalam mengaplikasikan pendidikan karakter di sekolah adalah menciptkan suasana
atau iklim sekolah yang cocok yang akan membantu transformasi guru-guru dan
siswa, juga staf-staf sekolah. Hal ini termasuk di dalamnya adalah objetive
atau tujuan yang tepat untuk sekolah, misi sekolah, kepemimpinan sekolah,
kebijakan dan visi pihak manajemen moral para staf dan guru, serta
partisipasi orang tua dan siswa. Sesunngguhnya, semua langkah dalam model
pembelajaran nilai-nilai karakter ini akan berkontribusi terhadap buadya
sekolah.
3.
Sebagai salah satu contoh kecil
tentang kebersihan lingkungan sekolah, baik di kamar mandi/WC, di ruang kelas,
di lorong-lorong maupun di luar gedung sekolah/taman sekolah. Hal itu hanya
dapat dilakukan di sekolah dengan dukungan manajemen sekolah yang mempunyai
kepedulian yang tinggi terhadap kebersihan lingkungan. Kondisi sekolah seperti
itu dilaksanakan melalui program sekolah bersama antara manajemen sekolah,
guru, siswa dan orang tua siswa. Di setiap sudut ruang, terdapat tempat sampah
yang dapat digunakan untuk menyimpan sampah kering dan basah serta sampah yang
dapat di daur ulang. Siswa dikondisikan untuk membuang sampah ke tempat yang
sesuai dengan jenis sampah dan melalui pembiasaan seperti itu diharapkan
kepedulian siswa menjadi lebih tinggi terhadap kebersihan lingkungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar