Powered By Blogger

Minggu, 25 Maret 2012

Inovasi Pembelajaran

Dalam dunia pendidikan sering disebut-sebut pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif dan menyenangkan, tetapi dalam pembelajaran itu sendiri inovatiflah yang masih perlu dikembangkan. Inovatif itu sendiri yaitu suatu penemuan sesuatu hal sekecil apapun yang berbeda dari yang sudah ada,ataupun melengkapi / menyempurnakan dari yang sudah ada walaupun masih mengandung unsur yang sama. Dalam sistem pembelajaran yang harus diperbaharui adalah metode pengajarannya. Pembelajaran dengan menggunakan metode mengajar yang sudah ada seperti metode inkuiri atau metode pengajaran unit itu masih belum bias dikatakan pengajaran yang inovatif, tapi melaksanakan metode yang sudah ada. Bisa dikatakan metode tersebut inovatif jika ada hal yang berubah sedikit saja dalam pelaksanaannya. Memang metode tersebut sangat baik digunakan dalam pembelajaran, tetapi dalam pembelajaran yang inovatif penyesuaian dengan perkembangan peserta didik lebih diutamakan, karena perkembangan zaman yang terus berubah-ubah, tidak harus tetap pada sesuatu yang telah dibuat pada masa lalu.

Guru sesungguhnya telah mafhum apa yang dikemukakan oleh Vernon A.magnesen  “kita belajar berdasarkan 10 % dari apa yang kita baca, 20 % dari apa yang kita dengar, 30% dari apa yang kita lihat, 50% dari apa yang kita lihat dan dengar, 70 % dari apa yang kita katakan, dan 90 % dari apa yang kita katakan dan lakukan”. Oleh sebab itu tidak bisa ditunda lagi guru harus dapat melaksanakan pembelajaran mengarah kepada pembelajaran aktif (active learning) dan berorientasi pada siswa  (student centre). Guru yang inovatif, mereka harus mampu membuat metode yang lebih aktual dan sesuai dengan perkembangan zaman dan perkembangan peserta didik pada masa sekarang dan yang akan datang. Tuntutan seperti itulah yang menjadi pedoman untuk mengembangkan kemampuan setiap individu seorang guru.

Akhir – akhir ini sering didengar pembelajaran “paper list” yaitu pembelajaran tanpa menggunakan buku, namun pembelajaran seperti ini lebih efektif dan efisien apabila yang melaksanakan bagi siswa SLTP,SLTA,dan Perguruan Tinggi. Penggunaan metode ini yaitu dengan menggunakan media elektronik seperti computer, laptop, notebook, atau yang sejenisnya, karena pengguanaan media seperti itu lebih menghemat biaya daripada menggunakan buku yang lebih banyak pengeluarannya setiap tahun,setiap bulan, bahkan setiap minggunya. Namun ada juga Kendala apabila metode ini digunakan, seperti halnya bagi peserta didik yang orangtuanya masih terkendala dengan masalah ekonomi. Mereka belum mampu untuk melaksanakannya. Karena dalam inovasi tidak harus memerlukan biaya yang besar.

Sumber:
 http://edukasi.kompasiana.com/2010/09/23/inovasi-pembelajaran/

Sabtu, 24 Maret 2012

Inovasi Pendidikan

Pengertian Inovasi Pendidikan ·
Inovasi adalah an idea, practice or object thatperceived as new by an individual or other unit of adoption. Menurut Prof. Azis Inovasi berarti mengintrodusir suatu gagasan maupun teknologi baru, inovasi merupakan genus dari change yang berarti perubahan. Inovasi dapat berupa ide, proses dan produk dalam berbagai bidang. Contoh bidangnya adalah :
 o Managerial
o Teknologi
o Kurikulum ·
Menurut Miles karakteristik inovasi adalah
o Deliberate
o Novel o Specific
o Direction to goal attaintment ·
Aspek pokok yang mempengaruhi inovasi adalah :
o Struktur
o Prosedur
o Personal Inovasi yang berbentuk metode dapat berdampak pada perbaikan, meningkatkan kualitas pendidikan serta sebagai alat atau cara baru dalam memecahkan masalah yang dihadapi dalam kegiatan pendidikan.
Dengan demikian metode baru atau cara baru dalam melaksanakan metode yang ada seperti dalam proses pembelajaran dapat menjadi suatu upaya meningkatkan efektivitas pembelajaran. Sementara itu inovasi dalam teknologi juga perlu diperhatikan mengingat banyak hasil-hasil teknologi yang dapat dipergunakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, seperti penggunaannya untuk teknologi pembelajaran, prosedur supervise serta pengelolaan informasi pendidikan yang dapat meningkatkan efisiensi pelaksanaan pendidikan. · Praktisi Pendidikan dapat dikelompokan ke dalam :
1. Administrator terdiri dari : Principal Superintendent Teacher · Dalam hal penerimaan atau sikap terhadap perubahan dua kelompok ini mempunyai pandangan dan sikap yang tidak selalu sama, karena peran yang dimainkan dalam melaksanakan kegiatan pendidikan berbeda dan lingkungan kerja yang sering dijalani masing-masing juga berbeda · Menurut Ernest R House, dalam pendidikan Administrator (Kepala dan Pengawas lebih mudah menerima inovasi disbanding guru karena :
1. Sosial interaction inhibit diffusion across professional boundaries
2. Teacher remain isolated in classroom which does not enhance the diffusion of new idea within the profession
3. Never adopt innovation as a whole, only bits and pieces
4. Passive adopter ·
Dalam konteks Indonesia, inovasi pendidikan umumnya merupakan suatu gerakan yang bersifat top down,dalam arti inisiatif dalam melakukan inovasi selalu dating dari pihak pemerintah Proses Inovasi Proses Inovasi berkaitan dengan bagaimana suatu inovasi itu terjadi, di sini ada unsure keputusan yang mendasarinya, oleh karena itu proses inovasi dapat dimaknai sebagai proses keputusan Inovasi (Innovation decision Process). Menurut Everett M Rogers proses keputusan inovasi adalah the process through which abn individual (or other decision making unit) passes from first knowledge of an innovation,to forming an attitude toward the innovation, to a decision to adopt or reject, to implementation of the new ide, and to confirmation of this decision Prinsip-prinsip Komunikasi dalam proses inovasi
1. Mass media lebih penting/efektif pada tahap Knowledge
2. Komunikasi interpersonal lebih penting/efektif pada tahap Persuasion
3. Mass media lebih penting/efektif untuk adopter pemula Atribut Dan Sumber-Sumber Inovasi § Terdapat lima atribut inovasi :
1. Relative Advantage
2. Compatibility
3. Complexity
4. Trialibility
5. Observability
§ Penjelasan :
1. Kondisi dimana inovasi dipandang lebih baik dari ide sebelumnya,yang nampak dari keuntungan    ekonomis, pemberian status, atau cara lainnya
2. Keadaan dimana suatu inovasi dipandang konsisten dengan nilai-nilai yang ada, pengalaman masa lalu, dan kebutuhan potensil adopter, atau inovasi itu dipandang sesuai dengan :
1) Socio cultural value and belief;
2) Previously introduces idea;
3) Clients needs for innovation

3. Keadaan dimana inivasi dipandang secara relative sulit difahami dan digunakan. Keadaan ini berpengaruh negatif terhadap tingkat adopsi.
4. Keadaan dimana suatu inovasi dapat diuji secara terbatas, kondisi ini berhubungan positif dengan tingkat adopsi.
5. Keadaan dimana hasil suatu inovasi dapat dilihat orang lain. Kondisi ini berhubungan secara positif dengan tingkat adopsi
§ Disamping hal tersebut di atas tingkat adopsi juga dipengaruhi oleh :
1. Tipe keputusaninovasi (optional, kolektif, otoritas) Communication (Saluran komunikasi) Nature of Sosial system ( Norma, tingkat hubungan sosial) Extent of Change agents (upaya promosi)

Sumber:
 http://uharsputra.wordpress.com/pendidikan/inovasi-pendidikan/